Survei Indikator: 43 Persen Pemilih PPP Cenderung ke Prabowo Sedang 40,5 Persen Pemilih Demokrat Dukung Jokowi

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Terkait pemilih dari parpol yang memberikan suara kepada pasangan calon yang bukan diusung partainya (split ticket voting), lembaga survei Indikator merilis hasil survei dimana pemilih PPP, Berkarya, dan Partai Demokrat (PD) paling banyak yang split voters.

Survei Indikator yang dilakukan pada 16-26 Desember 2018 terhadap 1.220 responden, populasinya seluruh warga yang memiliki hak pilih. Survei ini juga dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun Indikator mulanya menggunakan simulasi surat suara untuk melihat pilihan masyarakat terhadap partai politik. Responden diberi pertanyaan "jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih?". Dan hasilnya, PDIP meraih suara tertinggi.

"Ada 16 partai yang kami tanyakan dalam berbagai jenis pertanyaan. Kami menerapkan cara bertanya dengan simulasi surat suara dan mereka diminta mencoblos tanpa sepengetahuan pewawancara," kata peneliti Senior Indikator Rizka Halida di kantornya, Jalan Cikini V, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).

PDIP paling tinggi, 21,6 persen repsonden kami mendukung PDIP. Kemudian Gerindra 12,2 persen, Golkar 10,7 persen, PKB 9,3 persen, Demokrat 6,3 persen, NasDem 5,3 persen, PKS 4,2 persen, PPP 4 persen, Perindo 3,4 persen, dan PAN 2,7 persen. Partai lain masih di bawah 2 persen. Ada juga warga yang belum menyatakan pilihannya secara terbuka 16,5 persen," jelas Rizka.

Dari total responden, ada 56,2 persen total suara yang diperoleh partai Koalisi Indonesia Kerja, 26,2 persen suara yang diperoleh partai Koalisi Indonesia Adil Makmur, 1,2 persen non koalisi, dan 16,5 persen tidak mengindikasikan dukungan kepada salah satu partai. Indikator pun lalu memberi pertanyaan 'jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden?'. Hasilnya, PDIP menjadi partai paling solid mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, sementara PPP menjadi partai yang mengalami split ticket voting terbesar.

"Secara umum, partai-partai yang berada di koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf masih banyak yang mendukung pasangan ini, di atas 50 persen. Akan tetapi memang ada variasinya itu masing-masing partai. PDIP 90,1 persen mendukung Jokowi-Ma'ruf sementara 6 persen mendukung Prabowo-Sandi. PPP mengalami split ticket voter paling besar, 53,7 persen mendukung Jokowi-Ma'ruf sementara 43,2 persen mendukung Prabowo-Sandi," jelas Rizka.

Sedangkan di koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Gerindra menjadi partai paling solid mendukung dan Berkarya menjadi partai yang paling banyak terbelah suaranya, disusul oleh Demokrat.

"Kalau di koalisi Prabowo-Sandi ini yang paling solid dukungannya adalah pemilih Gerindra di mana 81,5 persen pemilih Gerindra mendukung Prabowo-Sandi. Yang paling tidak solid Partai Berkarya, terbelah dukungannya ke Jokowi-Ma'ruf. Yang cukup banyak juga adalah dari Partai Demokrat, 40,5 persen lebih banyak yang memilih Jokowi-Ma'ruf," paparnya. (s/ma)